Hidden Paradise - Gili Labak Sumenep
Namanya Gili Labak, tapi jangan
dibayangkan ‘Gili’ yang satu ini berada satu lokasi dengan Gili Trawangan, Gili
Meno, atau pulau pulau lainnya di Lombok. Gili Labak adalah salah satu pantai
tercantik yang ada di Pulau Madura. Mendengar kata Madura, tak terbayang soal
keindahan alam yang ternyata bisa menghipnotis para pelancong. Gili Labak
adalah pulau yang masih perawan karena tak ada penghuni yang menetap di sana.
Mungkin masih banyak diantara
traveler yang ragu dengan keindahan Gili Labak di Madura. Maklum, kata ‘Gili’
biasanya identik dengan Lombok sementara Madura lebih kesohor dengan hawa
panasnya. Tapi, kamu gak bisa memandang sebelah mata dengan pulau yang
lokasinya nyempil ini dan gak ada salahnya plesiran ke Gili Labak saat
kamu berkesempatan menyambangi Kabupaten Sumenep.
Gili Labak merupakan sebuah pulau
mungil tak berpenghuni, tepatnya di Desa Kombang, Kecamatan Talango, Kabupaten
Sumenep. Berhubung luas pulau ini gak terlalu besar – tidak mencapai lima
hektar – cuma butuh waktu kurang dari 20 menit menapaki pasir putih berkeliling
pulau.
Meski pulaunya yang kecil dan nyempil
bukan berarti Gili Labak tak menawarkan panorama menakjubkan. Tapi sebelum
terpesona dengan jernihnya Gili Labak, perjalanan lumayan lama mesti kamu
tempuh terlebih dahulu.
Traveler bisa memulai perjalanan
dari Surabaya menuju Sumenep menggunakan bus yang ditempuh selama kurang lebih
empat jam. Sampai di sana, Pelabuhan Kalianget menjadi tujuan berikutnya karena
kamu harus menyeberang ke Gili Labak lewat sini. Nah, lantaran Gili Labak
adalah pulau tak berpenghuni, sejauh ini sih belum ada perahu reguler menuju ke
sana.
Satu-satunya jalan menuju Gili Labak
dari Pelabuhan Kalianget adalah menyewa perahu nelayan yang ada di sana.
Kemampuan kamu tawar-menawar harga diuji, karena gak ada patokan harga resmi
untuk penyewaan perahu yang akan mengantar kamu pulang pergi dari dan ke Gili
Labak. Dalam waktu dua jam, kamu akan terapung-apung di kapal, menyeberangi
lautan, tapi lamanya perjalanan nggak akan terasa karena sepanjang perjalanan,
sejauh mata memandang, kamu akan disuguhi keindahan dan birunya air laut yang
memanjakan mata.
Gili Labak yang menawan
Singkat cerita, penantian panjang
pun mulai membuahkan hasil. Sebuah pulau yang masih perawan nan cantik mulai
terlihat meski kapal belum bersandar di bibir Pantai Gili Labak. Beningnya air
laut membuat kamu seolah merasa terpanggil oleh terumbu karang yang memang
terlihat jelas dari atas kapal untuk berenang bersamanya. Sungguh memesona!
Keraguan para pelancong sirna saat
sang nelayan kemudian menancapkan jangkarnya di tepi pantai, pertanda kamu
telah sampai di Gili Labak. Tidak ada yang menyambut kehadiran traveler di
sini, kecuali desiran ombak, halusnya pasir putih, serta angin sepoi-sepoi.
Suasana tenang membuat pulau ini serasa milik pribadi.
Lokasinya yang tersembunyi dan belum
terlalu populer membuat air laut Gili Labak masih sangat bening bak kristal.
Bahkan perahu-perahu nelayan yang tengah bersandar tampak melayang di atas batu
karang. Dengan perlengkapan menyelam yang sudah disiapkan, nyebur untuk
snorkeling, mengeskploitasi keindahan bawah lautnya menjadi pilihan menarik
menghabiskan waktu di Gili Labak.
Sulit rasanya meninggalkan pulau nan
cantik ini tanpa membawa oleh-oleh. Maka rangkaian foto di Gili Labak menjadi
pilihan para traveler sebagai kenang-kenangan dari pulau yang tersembunyi ini.
Hampir setiap sudut Gili Labak sangat layak diabadikan, dan gak ada salahnya
kamu membawa kamera underwater untuk memotret indahnya warna-warni kehidupan
bawah laut.
Puas menjelajahi pulau yang masih
perawan, saatnya kembali ke Pelabuhan Kalianget sebelum matahari terbenam.
Maklum, di Gili Labak belum ada penginapan komersil untuk para wisatawan,
sehingga bagi kamu yang ingin bermalam bisa menginap di rumah penduduk di Kalianget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar